tag:blogger.com,1999:blog-87631267853970982202024-03-12T16:57:57.479-07:00Komunikasi & Informasi GKJ RewuluAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-70533877908230435182012-06-28T20:53:00.004-07:002012-06-28T21:02:54.222-07:00Fokus Pada Keluarga<b>Date: 29 Juni 2012 </b><br />
<b>Baca: </b><b>Kejadian 3:1-7</b><br />
<br />
<i>Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (Kejadian 3:6)</i><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
2 Tawarikh 19-23<br />
<br />
<br />
Kalau kita mengumpulkan buku-buku tentang keluarga, akan ditemukan cukup banyak topik mengenai pentingnya mendengarkan pasangan kita. Ada banyak pertengkaran atau bahkan kegagalan di dalam keluarga karena masing-masing gagal menjadi pendengar bagi pasangannya. Lalu muncullah banyak tips menjadi pendengar yang baik agar keluarga menjadi harmonis. <br />
<br />
Namun dari bacaan kita, kejatuhan keluarga Adam dimulai justru saat Adam mendengarkan usulan Hawa, istrinya. Dalam sekejap mereka menjadi “sehati-sepikir” untuk sebuah keputusan besar. Entah Adam sungguh-sungguh sepakat dengan ide istrinya atau ia sekadar tak punya keberanian mengatakan tidak kepada usulan Hawa, keputusan mereka berakibat fatal. Mereka sepakat dan kompak untuk tidak taat kepada Allah. Adam tak mampu menjadi pencegah dosa bagi pasangannya. Ia gagal untuk mewujudkan kerinduan Allah agar dengan hadirnya pasangan, kehidupan mereka menjadi lebih baik (Kejadian 2:18). <br />
<br />
Betapa sering kita terpesona dengan istilah “keluarga yang harmonis”. Namun seringkali itu diartikan bahwa sebagai sebuah keluarga kita harus selalu sehati-sepikir dalam hal apa pun. Ini akan menjadi jerat yang berbahaya kalau justru kekompakan keluarga menjadi lebih penting daripada ketaatan kepada Allah. Sangat baik kalau kita bisa mendengarkan pendapat pasangan. Namun jauh lebih penting untuk mendengarkan suara Tuhan Sang Kepala keluarga yang sesungguhnya. Bahkan terkadang adu argumentasi justru diperlukan agar kepentingan Allah yang menang.—PBS<br />
<div style="text-align: center;">KETIKA ALLAH MENJADI FOKUS DALAM KELUARGA,<br />
KITA AKAN MENDAHULUKAN KEPENTINGAN-NYA.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-91408230855913610072012-06-28T20:52:00.002-07:002012-06-28T21:03:13.063-07:00Pekerja Kategori IV<b>Date: 28 Juni 2012 </b><br />
<b>Baca: </b><b>Nehemia 5</b><br />
<br />
<i>“Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?” (Nehemia 5:9)</i><br />
<a name='more'></a><br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
1 Raja-raja 22; 2 Tawarikh 18<br />
<br />
<br />
Ed Silvoso, penulis <i>Anointed for Business</i>, membedakan empat jenis orang percaya dalam dunia kerja. Kategori I adalah orang yang hanya bekerja untuk mencari uang. Kategori II merupakan orang yang bekerja dengan prinsip-prinsip kebaikan kristiani. Kategori III terdiri dari orang yang mencari Tuhan dan pimpinannya dalam pekerjaan. Kategori IV yaitu mereka yang mentransformasikan dunia kerjanya bagi Kristus. Termasuk kategori yang manakah Anda? <br />
<br />
Nehemia adalah seorang pekerja, seorang bupati di tanah Yehuda (ayat 15). Ia bukanlah seorang nabi, imam, atau rohaniwan. Akan tetapi, ia peduli terhadap pekerjaan Tuhan di puing-puing kota dan masyarakat Yerusalem. Ia menangkap rencana Tuhan di dalam hatinya (Nehemia 2:12, 7:5), lalu bergerak mempersembahkan doa, waktu, tenaga, bahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan melalui pekerjaannya. Pasal yang kita baca memberikan salah satu catatan tentang pengaruh kehadirannya dan kesepenuhan hatinya untuk mentransformasi masyarakat yang sedang dibangun kembali dari pembuangan. Kisah Nehemia menjadi contoh pekerja kategori IV. <br />
<br />
”Kegerakan dalam dunia kerja memiliki potensi yang sangat besar karena menjangkau kelompok orang yang memiliki kuasa untuk melakukan perubahan dalam masyarakat,” kata Peter Wagner. Ketika orang yang bekerja di bidang pemerintahan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya mulai menangkap tujuan Tuhan dan menyerahkan diri untuk dipakai sepenuhnya, kita akan melihat perubahan-perubahan besar yang memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Jadilah bagian di dalamnya.—JOO<br />
<div style="text-align: center;">SUDAHKAH KEHADIRAN KITA DI TEMPAT KERJA MEMBAWA ORANG<br />
MENGENAL PRIBADI TUHAN DAN MENGALAMI KARYA TUHAN?</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-25619328609928384402012-06-28T20:51:00.004-07:002012-06-28T21:03:52.378-07:00Mau Jadi Apa?<b>Date: 27 Juni 2012 </b><br />
<b>Baca: </b><b>Keluaran 31:1-11</b><br />
<br />
<i>“… telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, … dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian.” (Keluaran 31:3,6)</i><br />
<a name='more'></a><br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
1 Raja-raja 20-21<br />
<br />
<br />
Waktu kita masih kecil, orang sering menanyakan: “Kalau besar nanti mau jadi apa?” Pertanyaan yang sama juga terus mengejar kita sepanjang menempuh studi di SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Kita terus bertanya pada diri sendiri, “Apa yang akan saya lakukan di masa depan?” Pekerjaan seperti apa yang tepat bagi saya?” Pada masa paruh baya, pertanyaan tersebut masih ada, “Apakah ini saatnya untuk berganti pekerjaan? Apakah saya mau melakukan pekerjaan ini sepanjang sisa hidup saya?” Banyak bagian hidup kita yang berkenaan dengan pertanyaan tentang panggilan hidup dan pekerjaan. <br />
<br />
“Panggilan” menyiratkan adanya seseorang yang memanggil. Tuhan adalah Pribadi yang memanggil, menunjuk (ayat 2), dan menetapkan (ayat 6). Bagaimana mengetahui panggilan-Nya bagi pekerjaan kita? Dengan mengenali rancangan-Nya di dalam diri kita: “Dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian” (ayat 6). Bagi Bezaleel dan Aholiab itu berarti menjadi pengrajin emas, perak, tembaga, batu permata, dan kayu (ayat 3-5). Tuhan bertujuan membangun Kemah Pertemuan dan segala perkakasnya (ayat 7-11), keahlian yang Dia berikan merupakan cara mewujudkannya. Tuhan bertujuan menghadirkan kerajaan-Nya di tengah dunia, pekerjaan adalah cara kita mengambil bagian di dalamnya. <br />
<br />
Tuhan tak merancang kita secara acak, tetapi dengan maksud tertentu. Dia membentuk keterbebanan, kemampuan, dan kepribadian kita agar kita dapat menunaikan pekerjaan yang diperuntukkan bagi kita. Jika Anda sedang menggumulkan panggilan pekerjaan, mari mengenali dan mengikuti rancangan-Nya melalui evaluasi diri yang jujur dan nasihat orang lain yang mengenal kita.—JOO<br />
<div style="text-align: center;">APAKAH PANGGILAN SAYA DI DALAM PEKERJAAN TUHAN DI DUNIA INI,<br />
SEHINGGA MELALUINYA TUHAN PALING DIMULIAKAN?</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-6356195655974400682012-06-28T20:50:00.004-07:002012-06-28T21:04:02.464-07:00Satu Majikan<b>Date: 26 Juni 2012 </b><br />
<b>Baca: </b><b>Efesus 6:1-9</b><br />
<br />
<i>“Pekerjaan yang kalian lakukan sebagai hamba itu, hendaklah kalian kerjakan dengan hati yang gembira seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia.” (Efesus 6:7 BIS)</i> <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
1 Raja-raja 17-19<br />
<br />
<br />
Ada seseorang yang melakukan pengamatan menarik terhadap catatan Alkitab tentang pelayanan Yesus. Dari 132 pemunculan Yesus secara publik, 122 di antaranya di tengah dunia kerja. Dari 52 perumpamaan yang diajarkan Yesus, 45 memiliki latar dunia kerja. Dari 40 intervensi ilahi yang dicatat di Kisah Para Rasul, 39 terjadi di dunia kerja. Yesus memanggil 12 murid dari dunia kerja, bukan rohaniwan, untuk membangun gereja-Nya. <br />
<br />
Sejak awal mula penciptaan hingga langit dan bumi yang baru, kisah-kisah Alkitab memberikan perhatian yang besar pada dunia kerja. Dalam surat Paulus yang sedang kita renungkan dan dalam surat-suratnya yang lain, pengajaran yang disampaikannya kerap diikuti penerapan dalam dunia kerja. Diingatkan kepada hamba-hamba dan tuan-tuan “sama-sama mempunyai satu majikan, yaitu Tuhan” (ayat 9 BIS). Konsekuensinya, kita melayani dengan ketulusan dan dengan segenap hati, dengan ketaatan pada kehendak-Nya (ayat 5-6), dengan pengharapan akan penghargaan dari-Nya (ayat 8). Perlu diperhatikan bahwa di sini Paulus tidak sedang berbicara tentang aktivitas gerejawi, melainkan tentang pekerjaan sehari-hari.<br />
<br />
Setiap pekerjaan bisa menjadi suatu ibadah rohani, jika kita melakukannya bagi Tuhan. Sebaliknya, setiap pelayanan bisa menjadi suatu kegiatan sekuler, jika kita tidak melakukannya bagi Tuhan. Di tengah kesibukan dan tantangan dalam pekerjaan Anda hari ini, ambillah waktu sejenak untuk menyelidiki hati: “Untuk siapakah saya melakukan semuanya ini? Kehendak siapakah yang sedang saya layani?”—JOO<br />
<div style="text-align: center;">KETIKA MEMASUKI TEMPAT KERJA, KITA MEMASUKI LADANG PELAYANAN</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-65341086360385054472012-06-24T15:59:00.003-07:002012-06-24T16:01:54.455-07:00Cinta yang Ditolak<b>Date: 25 Juni 2012</b><br />
<b>Baca: <b>Yohanes 15:18-27</b> </b><br />
<br />
<i>“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu”. (Yohanes 15:18-19)</i> <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
1 Raja-raja 16; 2 Tawarikh 17<br />
<br />
<br />
Salah satu topik yang saya dan teman-teman tidak bosan bicarakan ketika kuliah dulu adalah tentang bagaimana memulai berpacaran. Kami memiliki kecemasan yang sama, karena di usia yang cukup pantas untuk berpacaran itu, tidak seorang pun di antara kami memiliki pacar. Sering saya bertanya dalam hati, apakah itu berarti saya tidak cukup menarik? Sekarang saya menyadari bahwa sebetulnya waktu itu saya takut ditolak sehingga tidak berani mendekati teman perempuan. <br />
<br />
Menyatakan kasih selalu mengandung risiko ditolak. Kondisi yang ekstrem dialami Kristus. Kasih-Nya yang besar kepada manusia ditanggapi dengan kebencian besar (ayat 18), yang baru puas jika Yesus disalib dengan sangat keji. Dunia tidak hanya membenci Yesus, tetapi juga murid-murid-Nya (ayat 19-20). Secara khusus Yesus mengungkapkan hal ini agar murid-murid-Nya tidak terkejut menghadapi penganiayaan yang pasti akan datang, dan tegar dalam kehadiran Bapa dan penghiburan Roh Kudus (ayat 23-24, 26). <br />
<br />
Yesus meminta setiap orang percaya mengisahkan dan menyatakan kasih-Nya (ayat 27). Namun, sama seperti kisah cinta saya, kerinduan kita untuk memberitakan anugerah keselamatan Tuhan sering terhalang rasa takut ditolak. Sebagai pengikut Kristus, kita tak punya pilihan. Sekalipun kita sudah bersaksi dengan berhikmat dan tidak ada hal buruk yang kita lakukan, orang masih bisa membenci kita karena nama Yesus (ayat 21). Apa tindakan kita? Bersukacitalah karena hal itu meneguhkan bahwa kita bukan dari dunia tetapi milik Kristus (ayat 19-21). Dan teruslah bersaksi.—HEM<br />
<div style="text-align: center;">TETAPLAH MENGASIHI SESAMA DENGAN TULUS HATI,<br />
MESKI ORANG YANG KITA KASIHI BALAS MEMBENCI.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-17023539228803182232012-06-24T15:58:00.003-07:002012-06-24T16:03:09.332-07:00Menjadi Cermin Bapa<b>Date: 24 Juni 2012</b><br />
<b>Baca: <b>Efesus 6:1-4</b></b><br />
<br />
<i>... Bapak-bapak, janganlah bangkitkan kemarahan di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. (Efesus 6:4)</i><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
1 Raja-raja 15; 2 Tawarikh 13-1<br />
<br />
<br />
Kita diciptakan oleh Tuhan Yang Agung dan Besar agar kita hidup untuk kemuliaan-Nya. Inilah salah satu pengajaran yang melekat kuat di benak John Piper melalui kehidupan bapaknya. Saat ibunya meninggal karena kecelakaan, John menemani sang bapak yang luka parah di ambulans. Di sela tangis menahan rasa sakit, ia berbicara tentang Roma 8:28 dan mengajar John bahwa Tuhan memegang kendali atas segala situasi. Tak malu dengan tubuhnya yang pendek, sang bapak juga mengajar John mensyukuri dan tidak menyia-nyiakan rancangan Tuhan atas dirinya.<br />
<br />
Sesuai Efesus 6:1, John memberi penghormatan publik kepada bapaknya dengan menceritakan teladan-teladan imannya di tengah jemaat yang ia gembalakan. Melalui hal itu ia menginspirasi banyak bapak untuk menjalani hidup yang layak dihormati oleh anak-anaknya, dan mengajak orang untuk memandang Pribadi Tuhan sebagai Bapak yang sempurna. Ya, menjadi bapak adalah sebuah panggilan yang indah, karena status tersebut mencerminkan Pribadi Tuhan sebagai Bapak di surga. Itu sebabnya setiap bapak diminta mendidik anak-anaknya “di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (ayat 4), bukan ajaran dan nasihatnya sendiri. <br />
<br />
Memperingati Hari Ayah, marilah kembali bersyukur kepada Tuhan yang berkenan menjadi Bapak kita. Bapak-bapak di dunia barangkali mengecewakan, tetapi tidak dengan Bapa di surga. Dia menerima dan mengasihi kita sepenuhnya, ajaran dan nasihat-Nya sempurna. Mari mendoakan para bapak yang kita kenal, agar dapat mendidik keluarganya dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Dan, mari memberikan penghormatan kepada mereka yang telah memberkati kita dengan hidup sebagai cerminan Bapa di surga.—ELS<br />
<div style="text-align: center;">GENERASI YANG MENGASIHI DAN MENGHORMATI TUHAN<br />
DIBENTUK OLEH PARA ORANGTUA YANG MENCERMINKAN-NYA</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-50095402589790471402012-06-24T15:57:00.003-07:002012-06-24T16:04:07.028-07:00Hamba Tanpa Nama<b>Date: 23 Juni 2012</b><br />
<b>Baca: <b>2 Raja-raja 5:1-19a</b></b><br />
<br />
<i>Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya” (2 Raja-raja 5:2-3)</i><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
2 Tawarikh 10-12<br />
<br />
<br />
Ia seorang kepala bagian rumah tangga di gereja. Setiap Sabtu dan Minggu, ia bertugas menjaga agar semua peralatan elektronik dan perabot tetap rapi dan berfungsi dengan baik. Selain itu, ia juga harus mengatur kebersihan gedung, toilet, dan keteraturan tempat parkir. Ketika ada jemaat yang kurang sabar karena kesulitan parkir, ia dicari untuk dicaci. Hampir tak ada orang menghargai sumbangsihnya, meskipun ibadah nyaris selalu berjalan baik dan lancar. Terlepas dari perlakuan jemaat, ia tetap setia dan sabar melaksanakan tugasnya. <br />
<br />
Alkitab juga menyisipkan kisah tentang orang-orang yang tidak dipandang oleh manusia. Inilah keunikan Tuhan yang kerap kali memilih orang kecil dan kurang berarti untuk melaksanakan kehendak-Nya (lihat 1 Korintus 1:27). Di balik mukjizat penyembuhan Tuhan atas diri Naaman, ada jasa seorang gadis kecil yang tak dikenal namanya. Ia hanyalah tawanan yang diperhamba oleh orang Aram, musuh bangsanya. Namun, iman dan kasihnya menggerakkan Naaman yang sakit kusta untuk mencari kesembuhan lewat nabi Tuhan, Elisa. Naaman bahkan kemudian bertekad untuk menyembah hanya kepada Allah Israel (ayat 17). <br />
<br />
Semua orang, mulai dari yang paling sederhana dapat dipakai untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Yang dituntut dari kita adalah ketaatan dan kerendahan hati. Ketaatan kita dapat menjadi sarana di tangan Tuhan untuk menggenapi kehendak-Nya. Tidak penting siapa yang memperoleh penghargaan. Yang penting Tuhan dikenal dan dimuliakan.—HEM<br />
<div style="text-align: center;">TUHAN TIDAK PERNAH MEREMEHKAN YANG KECIL DAN KURANG BERARTI,<br />
ASALKAN KITA MELAYANI-NYA DENGAN HATI TULUS DAN BERSUNGGUH HATI.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-58892930989762119612012-06-24T15:56:00.001-07:002012-06-24T16:04:25.265-07:00Benda Mati yang Sombong<b>Date: 21 Juni 2012</b><br />
<b>Baca: <b>Yesaya 10:5-19</b></b><br />
<br />
<i>Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? (Yesaya 10:15)</i><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
1 Raja-raja 12-14<br />
<br />
<br />
Sepanjang sejarah, Tuhan memakai manusia sebagai alat untuk menggenapi rencana-Nya. Tuhan dapat memakai siapa pun, baik orang yang percaya maupun orang yang tidak percaya. Raja Asyur contohnya. Ia “dipakai” Tuhan untuk mendidik umat Israel. Sang penguasa ini tengah ada di puncak kejayaannya, meraih kemenangan demi kemenangan, termasuk merebut Israel Utara dan mengangkut segenap penduduknya sebagai tawanan (lihat 2 Raja-raja 17:7-23). <br />
<br />
Catatan Alkitab memberitahu kita bahwa kemenangan Asyur bukanlah karena kehebatannya, melainkan karena Tuhan berkenan memakai mereka untuk menghajar umat-Nya yang murtad (ayat 6). Sayangnya, niat hati mereka jahat. Mereka justru membanggakan dan menyombongkan kekuatannya (ayat 7-11). Yesaya mengibaratkan raja Asyur seperti kapak, gergaji, gada, dan tongkat (ayat 15). Benda-benda yang tidak bernyawa dan hanya dapat berguna apabila ada yang menggerakkannya. Ironisnya, benda-benda mati itu sombong, menyangka mereka sendirilah yang hebat. Tuhan murka terhadap kesombongan Asyur. Ketika genap masanya Tuhan memulihkan Israel, segala kemegahan Asyur akan dibinasakan (ayat 12, 16-19).<br />
<br />
Apakah kita menyadari bahwa diri kita juga merupakan alat di tangan Tuhan—benda-benda mati yang tak berdaya sampai Tuhan berkenan menggunakannya bagi tujuan-tujuan-Nya yang mulia? Mari membangun sikap hati yang benar sebagai “benda-benda mati” yang tak semestinya sombong. Ketika diberi kesempatan melayani, kita mengerjakannya dengan segenap hati. Ketika dikaruniai keberhasilan, kita bersyukur dan menghormati Tuhan yang telah berkenan memakai kita.—LCM<br />
<div style="text-align: center;">TUHAN, TIAP KESEMPATAN DAN KEBERHASILAN ADALAH KARYA-MU.<br />
JAGAI HATIKU AGAR SELALU KAGUM HANYA PADA-MU.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-4337543568229313492012-06-24T15:54:00.000-07:002012-06-24T15:54:44.285-07:00Menjadi Berguna<b>Date: 21 Juni 2012</b><br />
<b>Baca: <strong>Filemon 1-25</strong></b><br />
<br />
<em>Aku, Paulus, ... mengajukan permintaan kepadamu [Filemon] mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. (Filemon 9-11)</em><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
Amsal 30-31<br />
<br />
<br />
Saya mau punya gerobak yang lebih besar,” kata seorang anak pemulung ketika ditanya apa cita-citanya. Tampaknya tidak berguna. Namun, ada orang yang memandang anak-anak ini penuh potensi. Penuh harapan, mereka mendirikan sekolah gratis, pusat pelatihan keterampilan kerja, dan rumah baca. Berusaha melebarkan wawasan, meluaskan cita-cita, membuat anak-anak ini jadi lebih berguna. <br />
<br />
Onesimus, yang dibicarakan dalam surat Paulus pernah menjadi seorang yang tak berguna, bahkan pikirannya yang sempit membuat ia mengambil jalan pintas yang merugikan sang tuan, dan akhirnya ia meringkuk di penjara (ayat 10,11,18). Namun, Tuhan mempertemukannya dengan Paulus. Onesimus ditolong mengenal kebenaran dan menjadi orang yang berguna bagi pekerjaan-Nya (ayat 11,13). Perhatikan bagaimana Paulus memandang dan menyebut Onesimus: anakku, berguna, buah hatiku, saudara yang kekasih (ayat 10-12,16). Menurut catatan sejarah, kemungkinan Onesimus membina jemaat Efesus. Bersama Polikarpus, ia dipakai Tuhan mengumpulkan tulisan-tulisan yang kini dikenal sebagai Perjanjian Baru. Sesuatu yang tak terbayangkan oleh Onesimus sebelumnya! <br />
<br />
Entah apa yang terlintas di pikiran kita saat melihat orang yang terbatas cita-cita dan kemampuannya, atau berantakan hidupnya. Adakah kita melihat mereka sebagai sesama manusia yang diciptakan menurut gambar Tuhan? Hidup mereka seharusnya mencerminkan kemuliaan Sang Pencipta. Adakah yang dapat kita lakukan untuk menolong mereka mewujudkannya? Mungkin Anda sendiri yang merasa tidak berguna. Tuhan dapat saja memakai Anda sebagai Onesimus berikutnya.—ELS<br />
<div style="text-align: center;">HIDUP YANG BERGUNA:<br />
HIDUP YANG MENCERMINKAN KEMULIAAN SANG PENCIPTA.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-84613624558267188392012-06-19T16:27:00.000-07:002012-06-19T16:27:45.335-07:00Anugerah Untuk melayani<b>Date: 20 Juni 2012</b><br />
<b>Baca: <strong>Lukas 5:1-11</strong></b><br />
<br />
<em>Kata Yesus kepada Simon, “Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala manusia” (Lukas 5:10b)</em><br />
<a name='more'></a><br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
1 Raja-raja 10-11; 2 Tawarikh 9<br />
<br />
<br />
Suatu hari sepulang kerja, saya menenteng tas berisi komputer. Untuk menutup pintu pagar, saya letakkan tas itu sebentar di teras. Anak saya yang saat itu berusia tiga tahun segera keluar hendak membantu menjinjing tas itu. Saya memuji niat baiknya, lalu mengangkat komputer tersebut bersamanya. Sebetulnya lebih baik jika saya mengangkatnya sendiri. Komputer saya akan sepenuhnya aman. Namun, itu berarti anak saya kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kasihnya dengan berusaha “menolong saya”. <br />
<br />
Pengalaman saya mungkin dapat sedikit mengilustrasikan situasi yang terjadi suatu hari di Danau Genesaret. Tuhan Yesus melaut bersama Simon Petrus dan mendapatkan ikan melimpah. Setelah itu, Dia memanggil Petrus menjadi murid-Nya. Jelas bukan kecakapan Petrus sebagai nelayan yang menghasilkan tangkapan berlimpah. Siang malam ia sudah berusaha tanpa hasil (ayat 5). Mukjizat itu adalah bukti kemahakuasaan Yesus. Mengapa Yesus memanggil Petrus melayani bersama, sementara Dia sebenarnya dapat melakukannya sendiri? Bukankah Dia memang datang untuk melayani? (Lihat Markus 10:45.) Bukankah kerap kali para murid-Nya bukannya menolong, justru merepotkan-Nya? Sungguh kasih karunia semata jika Dia menggandeng Petrus dan kawan-kawannya sebagai rekan sekerja-Nya.<br />
<br />
Ketika kita dipercaya melayani Tuhan, ingatlah bahwa kepercayaan itu bukan karena kemampuan kita. Tuhan dapat melakukan semua hal tanpa melibatkan kita. Atau, memilih orang lain yang lebih baik dan pandai dibanding kita. Kesempatan melayani Kristus dimungkinkan semata-mata karena kebaikan Tuhan. Dia ingin agar kita mengambil bagian dalam tugas mulia-Nya di bumi ini.—HEM<br />
<div style="text-align: center;">KESEMPATAN MELAYANI ADALAH ANUGERAH.<br />
BUKAN KARENA KEBAIKAN ATAU KECAKAPAN KITA.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-70127531602797796442012-06-18T17:06:00.000-07:002012-06-18T17:06:00.782-07:00Beda Selera<b>Date: 19 Juni 2012 <br />
Baca: <strong>Lukas 19:1-10</strong></b><br />
<br />
<em>Melihat hal itu, semua orang mulai bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa. (Lukas 19:7)</em><br />
<br />
<br />
Bacaan Alkitab Setahun:<br />
Pengkhotbah 7-12<br />
<a name='more'></a><br />
Coba bayangkan kejadian ini. Suatu malam kita melihat seorang pendeta sedang duduk bercengkerama dengan para pemuda di pos ronda. Apa reaksi spontan kita? Kita merasa tidak nyaman karena berpendapat bahwa pendeta tersebut tidak bisa menjaga wibawanya. Ataukah kita merasa senang dan kagum karena ada seorang rohaniwan yang bersedia membaur dengan orang kebanyakan? <br />
<br />
Menarik sekali untuk mencari tahu mengapa orang banyak bersungut-sungut terhadap keputusan Tuhan Yesus yang akan menginap di rumah Zakheus (ayat 7). Pastilah karena mereka tidak sepakat dengan keputusan tersebut. Hati mereka terusik karena mereka tahu siapa itu Zakheus. Mereka berkeyakinan bahwa tidak sepatutnya orang saleh bergaul rapat dengan orang yang mereka anggap kurang baik hidupnya. Celakanya lagi mereka dengan cepat menganggap dirinya ada di kubu orang saleh, sehingga mereka sangat terganggu. Di sinilah akar masalahnya. Mereka memiliki cara pandang yang berseberangan dengan Tuhan Yesus. Ironisnya, mereka berharap Tuhan Yesus-lah yang menyesuaikan diri dengan cara berpikir mereka, dan bukan sebaliknya. <br />
<br />
Apakah kita sering merasa terganggu dengan apa yang Allah putuskan? Apakah kita sering merasa tidak mengerti jalan pikiran dan tindakan Allah, lalu kita bersungut-sungut? Kalau keyakinan kita banyak yang berseberangan dengan Allah, kita akan banyak menemukan konflik dengan-Nya. Mari kita lihat ulang keyakinan-keyakinan kita. Lalu bandingkan dengan isi hati Allah. Ketika ada yang tidak sejalan dengan selera-Nya, kitalah yang perlu menyesuaikan diri dengan-Nya. Bukan sebaliknya!—PBS<br />
<div style="text-align: center;">KETIKA KITA BERBEDA SELERA DENGAN ALLAH,<br />
KITA AKAN MENGHADAPI BANYAK MASALAH.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-78923552279957502932012-06-18T00:02:00.002-07:002012-06-18T00:06:44.689-07:00Khotbah Jangkep Juli- Desember 2012Bagi para pengkhotbah Gereja Rewulu yang mau membutuhkan bahan khotbah dapat di download di sini secara gratis. Ini adalah Materi Khotbah untuk bulan Juli- Desember 2012.<br />
<a name='more'></a>Selamat Melayani. Tuhan Yesus Memberkati :D <br />
<br />
GBU_4ever<br />
<br />
"<a href="http://www.mediafire.com/?wscj679cdjetn3i" style="color: #6aa84f;"><b><span style="font-size: large;">DOWNLOAD HERE</span></b></a>"Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-8003387598539464582012-06-17T19:42:00.000-07:002012-06-17T19:42:43.699-07:00Mari Berencana<b>Date : 18 Juni 2012<br />
Baca: <strong>Amsal 24:1-7</strong></b><br />
<br />
<em>Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak. (Amsal 24:6)</em><br />
<a name='more'></a>Bacaan Alkitab Setahun:<br />
Pengkhotbah 1-6<br />
<br />
<br />
<em>Grusah-grusuh</em> adalah ungkapan dalam bahasa Jawa yang menggambarkan seseorang yang bertindak tanpa pertimbangan matang; serba terburu-buru; bertindak seketika. Akibatnya, yang dikerjakan tentu tidak maksimal, bahkan sangat mungkin banyak keputusan yang kemudian disesali.<br />
<br />
Salomo, menasihati kita dengan sebuah analogi militer: “hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang” (ayat 6). Tentara yang banyak tidak cukup, perlu perhitungan yang matang untuk mengarahkan mereka. Analogi lain adalah dalam membangun rumah, memilih benda berharga, dan memiliki wibawa (ayat 3-5). Perencanaan menunjukkan adanya hikmat, kepandaian, pengertian, dan kebijaksanaan. Salomo melanjutkan, “kemenangan tergantung kepada penasihat yang banyak.” Banyak mendengar nasihat akan memampukan seseorang membuat sebuah rencana yang baik dan matang. Salomo sendiri dikenal sebagai tokoh yang dikaruniai hikmat melebihi segala manusia yang pernah ada (lihat 1 Raja-raja 3:12). Namun rupanya, hikmat luar biasa yang diberikan Tuhan tidak membuatnya menjadi sombong dan keras kepala. Sebaliknya, hikmat memberikannya kesadaran dan kerendahan hati untuk mendengar banyak nasihat.<br />
<br />
Bagaimana dengan kita? Apakah kita hidup dengan semangat <em>grusah-grusuh</em> atau penuh perencanaan? Jangan biarkan hidup berlalu sia-sia karena kita lalai atau malas berencana. Rencana lahir dari hikmat, dan hikmat berasal dari takut akan Tuhan (lihat Amsal 1:7). Tuhan merindukan kehidupan kita memuliakan-Nya. Sebab itu mari mohon hikmat Tuhan untuk berencana serta kerendahan hati untuk mendengar banyak nasihat.—CAP<br />
<div style="text-align: center;">HIDUP BERSAMA TUHAN BUKANLAH HIDUP TANPA RENCANA,<br />
MELAINKAN BERENCANA SESUAI KEHENDAK ALLAH.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-82031082242975235932012-06-16T20:08:00.001-07:002012-06-16T20:10:25.849-07:00Penerimaan Mahasiswa dan Siswa BaruTelah dibuka pendaftaran mahasiswa dan siswa baru di:<br />
1. STMK Marturia<br />
2. SMP BOPKRI GODEAN<br />
3. SMA BOPKRI 2<br />
<a name='more'></a>4. SMA BOPKRI 4<br />
<br />
5. SD BOPKRI 1 SIDOMULYO<br />
6. TK BOPKRI REWULU<br />
<br />
Untuk Persyaratan dan Informasi lebih lengkap dapat dilihat di papan pengumuman atau pada brosur.<br />
Terima kasih<br />
GBU_4Ever :DAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-44692230033077472662012-06-16T19:41:00.002-07:002012-06-16T19:44:13.166-07:00PERINGATAN TENTANG KEKAYAAN<b>Date: 17 Juni 2012</b><br />
<b>Baca: <b>Yakobus 5:1-6</b></b><br />
<br />
<i>“Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!” (Yakobus 5:1)</i><br />
<a name='more'></a><br />
Bacaan Alkitab Setahun: <br />
Amsal 27-29<br />
<br />
<br />
Anda pernah mendengar lagu ciptaan Iwan Fals yang berjudul <i>Bento</i>? Lagu yang liriknya menggambarkan sosok pria bernama Bento dengan rumah real estat, mobil banyak, dan harta melimpah. Seorang “bos eksekutif dan tokoh papan atas”. Iwan Fals mendendangkan lagu itu sebagai kritik sosial, karena tokoh kaya itu adalah bos yang jahat, tukang korup, dan meraih harta kekayaan dengan menyingkirkan rakyat miskin. Lagu Iwan adalah kritik terhadap pihak penguasa waktu itu, sebuah peringatan tentang kekayaan. <br />
<br />
Peringatan tentang kekayaan pun menjadi perhatian rasul Yakobus. Peringatannya begitu keras: orang-orang kaya akan menangis dan meratap karena tumpukan harta mereka akan hancur (ayat 1-2). Tampaknya di gereja yang menjadi tujuan surat Yakobus, ada kesenjangan antara yang sangat kaya dan yang sangat miskin (lihat 1:9-11, 2:1-4). Tentu saja, menjadi seorang kristiani yang kaya tidaklah salah. Menjadi salah jika, sebagaimana disoroti Yakobus, orang kaya tersebut menumpuk kekayaan untuk dirinya sendiri (ayat 2-3), bahkan dengan cara menindas pekerjanya (ayat 4), lalu hidup dalam kemewahan yang sia-sia (ayat 5), terlebih menghancurkan hidup orang benar (ayat 6). Kekayaan menjadi duka bagi hati Allah ketika kita meraihnya dengan cara yang salah serta tujuan yang salah. <br />
<br />
Bagaimana kita memperlakukan kekayaan? Hati-hati, agar tidak menumpuk harta di bumi, yang didasari motivasi tak suci. Apalagi dengan cara yang tak murni. Semua hanya akan membangkitkan murka Bapa surgawi. Mari berefleksi dan menjaga diri untuk menjadi murid Tuhan yang berintegritas dan dapat dipercaya dalam hal harta.—HIM<br />
<div style="text-align: center;">WALAUPUN SEORANG BERLIMPAH-LIMPAH HARTANYA,<br />
HIDUPNYA TIDAKLAH TERGANTUNG DARI KEKAYAAN ITU. —TUHAN YESUS<br />
(Lukas 12:15)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-7939810718658799352012-06-16T19:31:00.003-07:002012-06-16T19:34:23.957-07:00Agenda Kegiatan RewuluKomisi Pendidikan GKJ Rewulu akan menyelenggarakan <span style="color: #6aa84f;">Pelatihan Keterampilan</span> rutin setiap bulan pada jumat, Minggu ke-2 bertempat di Komplek GKJ Rewulu(induk) yang akan dimulai pada bulan Juli 2012, adapun materi pelatihan sebagai berikut :<br />
<a name='more'></a><br />
<b>JULI 2012 (Kelas Anak-anak & Remaja)</b><br />
Pelaksanaan: Jumat, 13 Juli 2012, pukul 15.30-17.30 WIB<br />
Acara : MEMBUAT BROS, GANTUNGAN KUNCI & JEPIT RAMBUT DARI FLANEL<br />
<br />
<b>AGUSTUS 2012 (Kelas Pemuda & Dewasa)</b><br />
Pelaksanaan: Jumat, 10Agustus 2012, pukul 15.30-17.30 WIB<br />
Acara : COOKING CLASS; ANEKA PUDING<br />
<br />
<b>SEPTEMBER 2012 (Kelas Pemuda & Dewasa)</b><br />
Pelaksanaan: Jumat, 14 September 2012, pukul 15.30-17.30 WIB<br />
Acara : KREASI JANUR<br />
<br />
<b>OKTOBER 2012 (Kelas Pemuda & Dewasa)</b><br />
Pelaksanaan: Jumat, 12 September 2012, pukul 15.30-17.30 WIB<br />
Acara : COOKING CLASS; ANEKA BAKSO<br />
<br />
<br />
<b>NOVEMBER 2012 (Kelas Anak-anak & Remaja)</b><br />
Pelaksanaan: Jumat, 9 November 2012, pukul 15.30-17.30 WIB<br />
Acara : MEMBUAT HIASAN POHON NATAL<br />
<br />
<b>DESEMBER 2012 (Kelas Pemuda & Dewasa)</b><br />
Pelaksanaan: Jumat, 14 Desember 2012, pukul 15.30-17.30 WIB<br />
Acara : ANYAMAN ROTAN<br />
<br />
<b>Nb : </b><br />
- Daftar di kantor gereja setiap jam kerja/ majelis wilayah masing2 paling lambat 1 minggu sebelum pelaksanaan<br />
- Pendaftaran ditutup jika peserta lebih dari 40 orang<br />
- Biaya pendaftaran Rp.3000 (tiga ribu rupiah)/peserta/materi<br />
<span style="color: red;">CP : Sulis (0815 681 7747)</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-48121482445563023862012-06-16T08:37:00.005-07:002012-06-16T08:42:37.365-07:00Patuh atau Pembangkang?<h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;"></h3><div style="text-align: justify;"><b>Date : 16 Juni 2012</b><br />
<b>Ayat bacaan:</b> Mikha 6:8</div><div style="text-align: justify;">======================</div><div style="text-align: justify;"><i>"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"</i></div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><img align="left" alt="patuh, membangkang" src="http://i276.photobucket.com/albums/kk28/renunganharianonline/membangkang-1.jpg" />Bagi teman-teman yang mempunyai anak bertipe keras dan pembangkang tentu tahu bagaimana repotnya mengurus mereka. Jika anak-anak yang bandel saja sudah menyulitkan, bayangkan bagaimana susahnya berhadapan dengan orang-orang dewasa yang bertipe sama seperti ini. Bagaimana repotnya mengurus karyawan yang bandel di kantor? Seorang teman saya mengeluhkan hal itu belum lama ini. Ia bercerita bahwa sangat sulit mengontrol banyak orang dengan sifat yang berbeda. Masih lumayan jika hanya sifat yang beragam, tapi bagaimana seandainya ada pembangkang-pembangkang keras kepala diantaranya? Mungkin kita mudah berkata pecat saja, tapi pada kenyataannya urusan pecat memecatpun tidak semudah yang kita duga. Satu hal yang pasti, tidaklah mudah mengurus orang-orang yang suka membangkang atau melawan. Makan hati berulam jantung, kata peribahasa kita. Bisa membuat kita kecewa, sedih, emosi dan sebagainya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pernahkah kita terpikir bagaimana perasaan Tuhan menghadapi pembangkangan dari anak-anakNya sendiri? Ada banyak orang percaya yang menolak untuk taat sepenuhnya kepada Tuhan dan terus melemparkan alasan demi alasan sebagai pembenaran. Itu faktanya, dan bisa dibayangkan bagaimana kecewa dan sedihnya Tuhan melihat perilaku seperti ini. Jika kita bisa merasa kesal, kecewa, sedih dan sebagainya menghadapi beberapa orang saja, Tuhan pun akan merasakan hal yang sama jika harus menghadapi begitu banyak anak-anakNya sendiri bersikap buruk seperti ini. Dia sudah memberikan segala yang terbaik, menjanjikan keselamatan bahkan rela ketika harus mengorbankan AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus mati demi kita. Tapi apa yang kita berikan sebagai balasannya? Kita malah terus melawan dan membangkang. Dan itu tentu saja menyedihkan. Bukan saja karena harus berhadapan dengan kebandelan kita, tapi juga karena itu berarti kita menolak kasih karunia Tuhan dan lebih memilih untuk berakhir pada sisi yang penuh siksaan dalam fase kekekalan yang nanti tiba. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti apa bentuk-bentuk kebandelan ini? Ada banyak sekali. Lihatlah beberapa diantaranya. Ketika Tuhan berkata: <i>"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."</i> (Matius 11:28), kita menjawab: maaf, tapi saya terlalu sibuk dengan kegiatan, pekerjaan atau aktivitas-aktivitas lainnya untuk menjumpai Anda. Waktu Tuhan menginginkan kita untuk rajin membaca dan merenungkan FirmanNya, <i>"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam"</i> (Yosua 1:8), kita berkata bahwa kita tidak punya cukup waktu untuk melakukannya. Padahal Tuhan meminta kita melakukan itu demi kebaikan kita sendiri juga, seperti kelanjutan ayat diatas yang berbunyi:<i> ".., supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."</i> Saat Tuhan berseru<i> "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"</i> (Mazmur 46:11), kita malah menolak untuk diam, karena merasa diam sejenak hanyalah akan buang-buang waktu. Daripada diam, kita jauh lebih tertarik untuk panik dan terus mencari jalan menurut kita sendiri, termasuk mengambil keputusan-keputusan yang justru semakin jauh dari kehendak Bapa. Kita semakin keluar jalur, terus menganggap kita sendiri yang paling tahu tanpa memikirkan dampak negatif yang bisa timbul sebagai akibatnya. Lantas ketika Tuhan berkata <i>"Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."</i> (1 Petrus 1:16), kita malah berkata, "nanti dulu, bukankah dunia ini penuh dengan kenikmatan dan kesenangan yang sayang untuk diabaikan?" Ini baru beberapa contoh saja mengenai pembangkangan yang sering dilakukan orang percaya. Bukannya taat, kita menyerah pada keadaan dan ikut-ikutan berlaku sesat seperti yang dilakukan banyak orang. Padahal disetiap perintah Tuhan tersimpan janji luar biasa yang siap diberikan kepada kita sebagai upahnya. Sayangnya kita justru lebih tertarik untuk urusan-urusan lainnya di dunia ini lebih dari menunjukkan ketaatan kepada Tuhan. Apa yang dirasakan Tuhan melihat perilaku-perilaku kita yang dengan berbagai alasan menomor-duakan dan mengabaikanNya? Sebagai orang yang mengaku sebagai anak-anakNya, pantaskah kita berbuat seperti itu?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kitab Ulangan memberikan dua pilihan yang dihadapkan kepada kita semua. <i>"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu"</i> (Ulangan 30:19). kelanjutannya mengatakan bagaimana caranya, yaitu <b><i>"dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya."</i></b> (ay 20). Seruan ini sesungguhnya amatlah penting untuk kita perhatikan, karena <i>"..hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."</i> Membangkang dan terus lebih mementingkan kesibukan dunia tidak akan pernah membawa kebaikan, justru sebaliknya membawa kerugian bagi kita. Meski mungkin terlihat menyenangkan dan nikmat, itu semua hanyalah sekejap saja sementara dampaknya akan berpengaruh pada sesuatu yang kekal kelak. Ini bukan berarti bahwa kita salah jika serius bekerja di dunia atau sibuk melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari, atau berarti kita sama sekali tidak boleh bersenang-senang sedikitpun, namun janganlah semua itu menjauhkan kita dari Tuhan atau menjadikan kesibukan kita sebagai alasan untuk melupakan hubungan kita yang erat dengan Tuhan. Tuhan pun sebenarnya tidak menuntut terlalu banyak bagi kita, apalagi semua itu juga untuk kebaikan kita juga. Lihatlah Firman Tuhan berikut ini: <b><i>"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"</i></b> (Mikha 6:8). Jika anda merasa bahwa menghadapi anak-anak yang taat jauh lebih membahagiakan ketimbang anak-anak pembangkang yang keras kepala, mengapa kita tidak menunjukkan sikap seperti itu juga kepada Bapa yang telah begitu baik kepada kita? <i>It's for our own's sake afterall. </i></div><div style="text-align: justify;"><b>Senangkan hati Tuhan dengan menjadi anak-anakNya yang patuh</b></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-12508351049000403012012-06-16T07:54:00.002-07:002012-06-16T09:04:04.957-07:00SARI SIMONGKIR (Album : Stronger 2009)<a href="http://www.ziddu.com/download/3865009/01.KauBegituBerharga.mp3.html">KauBegituBerharga.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/3864955/02.KuasaMuBekerja.mp3.html">KuasaMuBekerja.mp3.html</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/3865010/03.TuhandiHidupkufeatSharonSandy.mp3.html">TuhandiHidupkufeatSharonSandy.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297231/04.Bersukacita.mp3.html">Bersukacita.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297230/05.EngkauAda-EngkauNyata-EngkaulahTuhan.mp3.html">EngkauAda-EngkauNyata-EngkaulahTuhan.mp3</a><br />
<a name='more'></a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297228/06.KuasaMu-BilurMu.mp3.html">KuasaMu-BilurMu.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297229/07.JamahanTuhan-KekuatankuDalamMu.mp3.html">JamahanTuhan-KekuatankuDalamMu.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297267/08.SerukanNamaNya.mp3.html">SerukanNamaNya.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297266/09.BetapaHebat.mp3.html">BetapaHebat.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297265/10.KaulahHarapan.mp3.html">KaulahHarapan.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/4297268/11.BapaSperti-MuBonusTrack.mp3.html">BapaSperti-MuBonusTrack.mp3</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-944331993569853082012-06-16T07:48:00.000-07:002012-06-16T07:48:52.419-07:00TW (Album : GIOV 2009)<a href="http://www.ziddu.com/download/5650455/01Opening.mp3">Opening.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/5655166/02NamaMuTuhan.mp3">NamaMuTuhan.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/5655165/03HanyaDiDalamNamaNya.mp3">HanyaDiDalamNamaNya.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6138825/04AllPowerAllGlory.mp3">AllPowerAllGlory.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6138826/05TuhanYangHidup.mp3">TuhanYangHidup.mp3</a><a name='more'></a><a href="http://www.ziddu.com/download/6138828/06RajaPemenang.mp3">RajaPemenang.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6138823/07JuruSlamatku.mp3">JuruSlamatku.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6138827/08JadiSepertiMu.mp3">JadiSepertiMu.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6150928/09AsLongAsILive.mp3">AsLongAsILive.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6150925/10BeLiftedHighHosanna.mp3">BeLiftedHighHosanna.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6150924/11GodIsOurVictory.mp3">GodIsOurVictory.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6150927/songbook-GIOV.pdf">Songbook-GIOV.pdf</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-25286853096065519972012-06-16T07:39:00.001-07:002012-06-16T07:40:53.855-07:00FRANKY SIHOMBING (Album : Rayakan 6 2009)<a href="http://www.ziddu.com/download/6151955/HangatnyaDekapanMu.mp3">Hangatnya Dekapan Mu.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151956/BatuKarangku.mp3">Batu Karangku.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151957/AnugrahMuBebaskanku.mp3">AnugrahMu Bebaskanku.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151958/RajaDalamHidupku.mp3">Raja Dalam Hidupku.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151959/KisahCintaku.mp3">Kisah Cintaku.mp3</a><br />
<a name='more'></a><a href="http://www.ziddu.com/download/6151960/KauSgalanyaBagiku.mp3">Kau Sgalanya Bagiku.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151961/KutrimaJamahanMu.mp3">Kutrima Jamahan Mu.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151962/SatuYangLayak.mp3">Satu Yang Layak.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151963/KekasihSejati.mp3">Kekasih Sejati.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6151964/KujadiKekasihMu.mp3">Kujadi KekasihMu.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6152767/YesusKuberseru.mp3">Yesus Kuberseru.mp3</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/6152768/YesusCintaYangMurni.mp3">Yesus Cinta Yang Murni.mp3</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-68555161983019944512012-06-16T06:22:00.003-07:002012-06-16T06:33:31.071-07:00Perkembangan GKJ Rewulu Sejak Pendewasaan Hingga Saat Ini<div style="text-align: justify;"> GKJ Rewulu sebelum menjadi bangunan seperti saat ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Awalnya GKJ Rewulu adalah bangunan berdinding bambu pada tahun 1927, kemudian pada tahun 1929 gedung gereja diperbaharui menjadi dinding tembok. Pada tahun 1953 gedung gereja diperbesar dan letaknya dipindah kesebelah barat (lokasi sekarang ini). Setelah itu, gedung gereja beberapa kali direnovasi yaitu pada tahun 1978, tahun 1982, dan tahun 1993. Pada tahun 1995 GKJ rewulu membangun sebuah Pastori atau rumah dinas pendeta yang letaknya di sebelah barat gedung gereja.</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"> Pada saat GKJ Rewulu didewasakan terdapat 150 orang yang menjadi warga jemaat dan tergabung dalam Klasis Yogyakarta Barat. GKJ Rewulu memiliki 8 pepanthan, yaitu Sedayu, Gamping, Godean, Sumber Gamol, Sungapan, Jatisawit, Kaliurang, dan Sengon. Dalam perkembangannya, GKJ Rewulu mengalami banyak kemajuan, baik luas pelayanan maupun jumlah warga jemaatnya sehingga Majelis memutuskan untuk mendewasakan pepanthan Sedayu. Pada tanggal 31 Oktober 1990, pepanthan Sedayu mendewasakan diri menjadi GKJ Sedayu dengan jumlah Majelis 13 orang dan jumlah warga dewasa ± 465. Pendeta pertama GKJ Sedayu adalah Bapak Pdt. Wiji Santosa S. Th. Wilayah pelayanan GKJ Sedayu adalah Sungapan, Kaliurang, dan Sengon.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-11618518124583135122012-06-16T06:20:00.005-07:002012-06-16T06:38:42.341-07:00Profil GKJ Rewulu<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IqdPoT7y5ldm1e72jslSHDabwC4I-CZiJPzVsUHkeTy5zEmIH2RTSVI6EQLSFDMjkBi8_L4ocmkBKbx7gobrqiQgtQ10q1LFmpEsD1D_vQ6C7jtby8X5-pMu9QfBmlIomXBVm8csW78/s1600/gkj_rewulu.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IqdPoT7y5ldm1e72jslSHDabwC4I-CZiJPzVsUHkeTy5zEmIH2RTSVI6EQLSFDMjkBi8_L4ocmkBKbx7gobrqiQgtQ10q1LFmpEsD1D_vQ6C7jtby8X5-pMu9QfBmlIomXBVm8csW78/s320/gkj_rewulu.JPG" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Gereja Kristen Jawa Rewulu</b> atau sering disebut GKJ Rewulu pada awalnya adalah sebuah bangunan kecil, berbeda dengan keadaan sekarang ini. Awal pekabaran injil di GKJ Rewulu adalah pada tahun 1918 yang dilakukan oleh Tn. Thomas Vandervein, seorang sinder pabrik gula Rewulu. Tn. Thomas Vandervein pertamakali melakukan pekabaran injil kepada 7 orang buruh pabrik tersebut. Setelah istri Thomas Vandervein meninggal dunia, Tn Thomas Vandervein kurang aktif dalam kegiatan pekabaran injil. Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan oleh seorang pendeta berkebangsaan Belanda bernama Pdt. Domunne Peter Aanlar.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"> Seiring waktu berlalu, terjadilah kebangkrutan pada Pabrik Gula Rewulu sehingga para buruh pabrik dipindahkan ke daerah Jebukan. Karena di rewulu telah berlangsung kegiatan pekabaran injil, maka tumbuhlah jemaat-jemaat baru, diantaranya Bapak Karso Dikromo, Bapak Kerto Wiharjo, Bapak Mangun Pawiro, Bapak Wijo Sudarmo, Bapak Karyodiyono, Bapak Senuk, Bapak Wongso Darmo, Bapak Wiro Dikromo, dan Ibu Taruna Jaya. Kelompok itulah yang menjadi cikal bakal jemaat GKJ Rewulu.<br />
Pada saat itu, jemaat tersebut belum dapat berdiri sendiri sehingga menjadi binaan GKJ Gondokusuman Yogyakarta. Pada tahun 1920, GKJ Gondokusuman mengutus seorang Guru Injil untuk menggembalakan jemaat di Rewulu, yaitu Bapak Cokro Atmodjo. Sejak dibina oleh bapak Cokro Atmodjo, jemaat GKJ Rewulu menjadi berkembang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.<br />
Pada saat itu peribadatan dilaksanakan di rumah Tn. Thomas Vandervein yang terletak di dusun Pirak Bulus, Sidomulyo, Godean. Pada tahun 1927 didirikanlah sebuah gedung gereja dengan dinding bambu di Dusun Gancahan V, Sidomulyo, Godean. Pada tahun 1929 gedung tersebut diperbaharui menjadi dinding tembok. Pada saat itu nama gereja terkenal dengan nama Gereja Sawo karena di depan Gereja terdapat pohon sawo yang besar .<br />
Bapak Cokro Admodjo melakukan pekabaran injil dengan menggunakan media kesenian daerah, misalnya wayang, karawitan, dan tari-tarian karena media tersebut merupakan salah satu cara yang efaktif untuk melakukan pekabaran injil. Selain melalui media kesenian, pekabaran injil juga dilaksanakan dengan membuka Sekolah Minggu ( Sunday school ) di sekolah Zending Vorvolk School ( Sekolah dasar ). Pada saat itu belum dibentuk bebadan gereja atau majelis sehingga pelayanan firman dilakukan secara bergantian oleh anggota jemaat.<br />
Pada tahun 1939, Bapak Cokro Admojo pindah tugas ke GKJ Wates sehingga pekabaran injil dilanjutkan oleh Bapak Adam Thomas dan Bapak Darmo Wasito. Pada tahun 1940 didirikanlah gedung gereja permanen dengan memugar tempat ibadah yang pertama yang terletak di Dusun Gancahan V dan sekaligus menjadi pepanthan GKJ Ngento-ento.<br />
Oleh karena pertumbuhan jemaat yang pesat, maka pada tanggal 1 Januari 1960 GKJ Ngento-ento mendewasakan pepanthan Rewulu dengan nama <b style="color: red;">GKJ Rewulu</b>. Pemilihan nama Rewulu karena pada masa itu Rewulu sangat terkenal dan tidak asing ditelinga masyarakat. Hal ini disebabkan di Dusun Rewulu Wetan terdapat Pabrik Tom yang terkenal sehingga daerah sekitarnya ikut terkenal dengan nama Rewulu, seperti Pabrik Gula rewulu, Kantor Pos Rewulu ( sekarang Kantor Desa Sidomulyo ), Stasiun Rewulu, Perikanan Rewulu, dan Depot Pertamina Rewulu. </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8763126785397098220.post-17854544344343283712012-06-16T03:54:00.005-07:002012-06-16T06:39:11.101-07:00Jadwal Ibadah GKJ Rewulu<b> Induk Rewulu:</b><br />
05.00 WIB - Selesai (Bahasa Indonesia)<br />
07.00 WIB - Selesai (Bahasa Indonesia)<br />
09.00 WIB - Selesai (Bahasa Jawa)<br />
18.00 WIB - Selesai (Bahasa Jawa)<br />
<a name='more'></a><br />
<b>Pepanthan Godean:</b><br />
07.00 WIB - Selesai (Minggu 1,3,5 Bahasa Jawa, Minggu 2,4 Bahasa Indonesia)<br />
<br />
<b>Pepanthan Gamping:</b><br />
07.00 WIB - Selesai (Minggu 1,3 Bahasa Indonesia, Minggu 2,4,5 Bahasa Jawa)<br />
<br />
<b>Pepanthan Sumber Gamol:</b><br />
07.00 WIB - Selesai (Bahasa Jawa)<br />
<br />
<b>Pepanthan Gancahan VIII:</b><br />
07.00 WIB - Selesai (Minggu 1 Bahasa Indonesia, Minggu 2,3,4,5 Bahasa Jawa)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08561638604197959053noreply@blogger.com0